Blokade yang ketat ini adalah bagian dari serangan terbaru terhadap Gaza, yang sudah menyebabkan hampir 1.400 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 3.400 orang mengalami luka-luka sejak 18 Maret.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengungkapkan komitmen untuk tidak membiarkan sejumlah makanan pun, termasuk gandum, memasuki Jalur Gaza yang sedang diblokade. Aksi militer Zionis ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 50.000 individu dan menempatkan wilayah Gaza dalam situasi serius terkait kelaparan.
"Bahkan sebutir gandum pun tidak akan masuk ke Gaza," ungkap Smotrich, sebagaimana dilaporkan oleh harian Israel Yedioth Ahronoth kemarin. Sejak 2 Maret, Israel telah menutup akses di perbatasan Gaza, sehingga menghentikan segala bentuk bantuan kemanusiaan, pertolongan pertama, dan layanan medis yang berujung pada krisis kemanusiaan yang parah.
Blokade yang ketat ini adalah bagian dari serangan terbaru terhadap Gaza, yang sudah menyebabkan hampir 1.400 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 3.400 orang mengalami luka-luka sejak 18 Maret. Aksi militer ini terjadi setelah Israel membatalkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan, yang lalu memicu terjadinya kembali konflik berskala besar.
Smotrich menekankan bahwa prioritasnya tetap mengalahkan kelompok Perlawanan Palestina Hamas daripada mengamankan kembalinya tawanan Israel dari Gaza.
Menanggapi kekejaman Israel yang kembali berlangsung di Gaza, Hamas dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Selasa (8/4/2025), mengutuk tindakan keji tersebut dan menuduh pemerintahan zionis melakukan balas dendam terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Kelompok Palestina itu menyerukan masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya dan segera menghentikan kekejaman yang tak kunjung reda di Gaza.
Pernyataan itu menekankan bahwa eskalasi militer tidak akan membawa tawanan Israel kembali hidup-hidup tetapi justru membahayakan dan membunuh mereka. Hamas juga menekankan bahwa negosiasi tetap menjadi satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan mereka.
" Strategi Netanyahu yang menargetkan warga sipil - anak-anak, wanita, dan orang tua - di Gaza tidak akan menghasilkan kemenangan militer, tetapi pasti akan menjadi bumerang," tandas kelompok tersebut. Hamas juga menambahkan, meningkatnya agresi tidak akan mematahkan tekad rakyat Palestina dan hanya akan memperkuat pembangkangan serta tekad mereka untuk melakukan perlawanan.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.