Anggota tim yang berada di kursi pilot Super Hornet dan di kendaraan traktor kecil berhasil melompat keluar sebelum pesawat dan traktor itu jatuh ke dalam Laut Merah. Seorang petugas mengalami cedera ringan akibat insiden tersebut
Sebuah pesawat tempur F/A-18 telah tergelincir dan terjatuh ke dalam Laut Merah dari dek hanggar kapal induk USS Harry S. Truman. Diduga bahwa pada waktu itu, kapal induk sedang melakukan manuver tajam dengan kecepatan tinggi untuk menghindari ancaman dari kelompok Houthi di Yaman, yang menyebabkan pesawat tempur senilai 60 juta dolar AS atau sekitar 1 triliun rupiah itu terjun ke laut.
Anggota tim yang berada di kursi pilot Super Hornet dan di kendaraan traktor kecil berhasil melompat keluar sebelum pesawat dan traktor itu jatuh ke dalam Laut Merah. Seorang petugas mengalami cedera ringan akibat insiden tersebut.
"F/A-18E sedang dalam proses ditarik di hanggar ketika kru kehilangan kontrol atas pesawat tersebut. Pesawat berserta traktor penarik jatuh ke laut," ungkap Angkatan Laut dalam sebuah rilis pernyataan pada Senin, 28 April 2025. Jet ini merupakan bagian dari Skuadron Tempur Serangan 136.
Pesawat tempur seringkali dipindahkan di sekitar dek hanggar untuk diparkir di lokasi yang diperlukan untuk kegiatan penerbangan atau pekerjaan lainnya. Namun, masih belum diketahui apakah akan dilakukan penyelamatan terhadap pesawat tersebut.
Kapal Truman telah dikerahkan ke Timur Tengah selama berbulan-bulan dan baru-baru ini terlibat dalam operasi militer yang ditingkatkan melawan Houthi. Komando Pusat AS mengatakan bahwa militer telah melakukan serangan harian, yang dilakukan oleh jet tempur, pesawat pembom, kapal, dan pesawat tanpa awak.
US Navy telah mengerahkan tim investigasi untuk menyelidiki secara detail insiden tersebut. Dalam laporannya Angkatan Laut AS mengatakan, kapal induk USS Harry S. Truman berbelok tajam untuk menghindari serangan drone dan rudal Houthi di Laut Merah.
Kapal induk US Navy terbiasa melakukan manuver zig-zag untuk menghindari serangan musuh. Laman Departemen Pertahanan AS, misalnya, memperlihatkan kapal-kapal besar itu dapat membawa muatan banyak saat sedang melakukan belokan tajam berkecepatan tinggi sekalipun.
Carl Schuster, mantan perwira US Navy mengatakan kepada CNN bahwa kapal induk biasa melakukan gerakan zig-zag atau serangkaian putaran 30 hingga 40 derajat secara bergantian. “Setiap putaran membutuhkan waktu sekitar 30 detik, tetapi putarannya dimulai dengan tajam. Seperti mengendarai mobil yang bergerak zig-zag,” ujarnya.
“Kapal miring sekitar 10 hingga 15 derajat ke arah putaran, tetapi kapal bergeser sekitar 100 hingga 200 yard dari titik tujuan jika kapal bergerak dengan kecepatan maksimum,” tambah Schuster.
Amerika Serikat mengerahkan kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75) ke Laut Merah sebagai pangkalan bergerak bagi jet-jet tempur yang ditugaskan untuk menyerang Houthi. Ini adalah kapal perang terbesar di dunia dengan panjang hampir 1.100 kaki (335,28 m) dan bobot hampir 100.000 ton.
Didukung oleh dua reaktor nuklir yang menggerakkan empat poros baling-baling, kapal induk kelas Nimitz tersebut dapat bergerak di lautan dengan kecepatan lebih dari 34 mph (29,5 knot)
Februari lalu, kapal induk Harry S. Truman bertabrakan dengan kapal dagang di dekat Mesir. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden tersebut. Kemudian, jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut AS yang lain juga “salah tembak” dan jatuh oleh kapal penjelajah USS Gettysburg di Laut Merah pada bulan Desember tahun lalu. Beruntung, kedua pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat.
Kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya di Laut Merah turut menjadi sasaran tembakan Houthi. Houthi kemarin menuduh serangan udara AS telah menghantam penjara yang menampung migran Afrika di Yaman yang menewaskan 68 orang.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.