Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Dipastikan Lulus PPG

Bagikan
09 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Antara
Menteri Sosial juga menekankan bahwa kehadirannya saat ini bertujuan untuk menjelaskan dengan lebih rinci apa saja tanggung jawab yang diemban oleh Kemensos dan Kemendikdasmen, terutama terkait dengan perekrutan guru
Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sedang menyelesaikan pekerjaan terkait perekrutan pengajar dan siswa serta pengembangan kurikulum Sekolah Rakyat (SR) yang dijadwalkan untuk dimulai di tahun ajaran baru 2025/2026.

"Inpres No. 8 tahun 2025 telah dirilis, yang akan menjadi acuan bagi kita. Di dalamnya, kedua kementerian, baik Kemendikdasmen maupun Kemensos, memiliki tugas yang sudah didefinisikan dengan baik," ungkap Menteri Sosial Saifullah Yusuf, pada hari Rabu, 9 April 2025.

Menteri Sosial juga menekankan bahwa kehadirannya saat ini bertujuan untuk menjelaskan dengan lebih rinci apa saja tanggung jawab yang diemban oleh Kemensos dan Kemendikdasmen, terutama terkait dengan perekrutan guru, pengembangan kurikulum, dan penentuan peserta didik.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan penjelasan bahwa proses perekrutan pengajar akan dilakukan melalui kontrak kerja perorangan.
"Guru yang dikontrak tidak terikat ASN, dan memang dikontrak untuk mengajar di situ (Sekolah Rakyat),” kata Mu'ti.

Ia juga menambahkan, selain sudah lulus program Pendidikan Profesi Guru (PPG), kualifikasi lainnya ialah harus fulltime dan bisa mengajar lebih dari satu mata pelajaran.

Adapun terkait jabatan kepala sekolah, ia menilai dapat diputuskan bergantung pada jumlah muridnya.

Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan di satu lokasi hanya memiliki satu kepala sekolah yang diisi dengan tiga jenjang SD, SMP, SMA.

"Untuk BNBA dari guru yang akan menjadi tenaga pendidik, akan diserahkan pada 24 April," kata dia.

Mu'ti juga mengatakan kurikulum yang akan digunakan pada Sekolah Rakyat, yaitu individual approach atau pemetaan peserta didik di awal.

"Sekolah Rakyat akan dikembangkan berbeda dengan sekolah biasa. Siswa bisa masuk kapan saja tanpa mengikuti tahun ajaran, multi entry multi exit, " katanya.

Multi entry multi exit ini, lanjut dia, bukanlah dimaknai bisa keluar kapan saja, melainkan bisa masuk kapan saja dan mencapai capaian pembelajaran kapan saja.

“Tidak harus semua siswa disamakan. Yang penting adalah mereka bisa belajar dan karakternya terbentuk melalui asrama," jelasnya.

Sementara itu untuk proses rekrutmen peserta didik, ia menyebutkan akan melalui dapodik dengan diintegrasikan dengan DTSEN.

"Kami punya dapodik, nantinya akan kami cek dengan DTSEN. Jika mereka yang masuk desil satu dan desil dua tidak terdata pada dapodik berarti mereka adalah anak yang putus sekolah. Sehingga tidak akan mengambil peserta didik dari mereka yang sudah bersekolah," pungkasnya.
Baca Juga
• Jelang Arus Mudik, Polda Jabar Batasi Kendaraan Berat Mulai 24 Maret
• Kejagung Sebut Tak Ada Pemeriksaan Tom Lembong, Kuasa Hukum Minta Hal Ini
• Komisi XI DPR RI Sebut Penyebab Nyata Pendidikan dan Kesehatan Indonesia Terus Menurun
• Pemkot Tangerang Rencanakan Uji Coba Program Makan Gratis yang Digadang Pemerintah Pusat
• Banyak PPDS Bermasalah, Kemenkes-Kemendikti Saintek akan Rombak Total Sistem Pendidikan Kedokteran
#Rekrutmen #Guru #Sekolah #Rakya #PPG #pendidikan
BERITA LAINNYA
Infotainment Profil Zahwa Massaid, Kakak Aaliyah Yang Cantik Natural
Infotainment Marissya Icha Ngaku Tersinggung Dengan Fuji Lantaran Tak Datang ke Ultah Sang Anak
Kuliner Makanan Bangsawan, Ini Manfaat Beras Hitam
Kuliner Pecinta Kopi Wajib Tahu! Ini 3 Jenis Kopi Hitam: Ini Bedanya Kopi Tubruk, Americano dan Long Black
Teknologi Apa Itu Shared List? Fitur Baru Instagram Mirip Close Friend Bisa Bagikan ke Banyak Circle
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.