Trump memberlakukan tarif dasar sebesar 10% untuk semua negara, tetapi beberapa negara dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi
Kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump bukan hanya menuai kritik karena diduga memiliki kemiripan dengan hasil analisis ChatGPT. Kebijakan ini juga dipastikan akan berpengaruh pada peningkatan harga produk elektronik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Trump memberlakukan tarif dasar sebesar 10% untuk semua negara, tetapi beberapa negara dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi. Indonesia menghadapi tarif sebesar 32%, sedangkan China dikenakan 54% dan Vietnam 46%. Dua negara terakhir berfungsi sebagai pusat utama produksi smartphone, laptop, dan perangkat wearable secara global.
“Biaya produksi barang elektronik akan meningkat karena komponen-komponen diambil dari berbagai negara dan sebagian besar dirakit di Asia,” ungkap Jason Miller, seorang profesor dalam bidang manajemen rantai pasok di Michigan State University. Ia memperkirakan dampak inflasi akan mulai terasa pada pertengahan tahun ini, terutama saat musim belanja menjelang tahun ajaran baru.
Menurut Miller, perusahaan-perusahaan teknologi kini dihadapkan pada dua pilihan: menahan beban tarif dengan mengurangi margin keuntungan atau meneruskan biaya tersebut kepada konsumen.
“Jika memilih opsi kedua, harga barang akan naik sekitar 20%,” ujarnya. Barang dengan margin rendah seperti alat bantu dengar bisa melonjak hingga 50%.
Indonesia berpotensi terdampak secara langsung maupun tidak langsung. Selain kenaikan harga gadget impor, tekanan tarif ini juga bisa menurunkan daya saing produk ekspor Indonesia berbasis komponen elektronik seperti kabel, panel, atau produk OEM yang terhubung ke rantai pasok global.
IDC memperkirakan semua kategori perangkat akan terdampak, meskipun smartphone diprediksi lebih tahan karena pola pembayaran cicilan bulanan yang sudah mapan.
Jika tak ada pengecualian tarif atau perubahan kebijakan, harga perangkat yang dirakit di China dan Vietnam – seperti iPhone, laptop merek besar, hingga smartwatch – kemungkinan akan naik mulai September 2025. Miller menyarankan konsumen membeli sebelum musim gugur: “Kalau laptop Anda sudah tua dan dirakit di China, lebih baik beli sekarang.”
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.