Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Gibran Minta Pelajar TK-SMA Ahli Manfaatkan AI,Microsoft Bilang: Otak Bisa Tumpul!

Bagikan
29 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Setkab
Dalam hal ini, memperkenalkan AI kepada siswa SMA—apalagi di tingkat SD dan TK—tanpa diimbangi dengan pendidikan literasi digital yang kritis, berisiko meningkatkan penurunan kemandirian berpikir generasi muda.
Pernyataan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengenai keinginannya untuk menyebarluaskan pendidikan kecerdasan buatan (AI) di tingkat SMA hingga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau TK, jelas menunjukkan semangat untuk mengadaptasi teknologi yang patut dihargai. Namun, mengingat hasil penelitian terbaru dari Microsoft dan Universitas Carnegie Mellon, ide ini memerlukan evaluasi yang lebih mendalam.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan AI tanpa disertai dengan kemampuan berpikir kritis dapat merugikan potensi kognitif manusia. Analisis terhadap 319 pekerja dari berbagai sektor menunjukkan bahwa semakin besar kepercayaan pada AI, semakin kecil kemungkinan individu untuk bersikap kritis terhadap hasil yang dihasilkan oleh teknologi. Bahkan, 40 persen dari tugas yang dikerjakan dengan bantuan AI dalam penelitian ini tidak melibatkan pemikiran kritis sama sekali.

"Ketika teknologi digunakan dengan cara yang tidak tepat, ia dapat dan memang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif yang seharusnya dipertahankan," ungkap para peneliti dari Microsoft dan Carnegie Mellon melalui Livescience, Senin (28/4).

Dalam hal ini, memperkenalkan AI kepada siswa SMA—apalagi di tingkat SD dan TK—tanpa diimbangi dengan pendidikan literasi digital yang kritis, berisiko meningkatkan penurunan kemandirian berpikir generasi muda. Mereka dapat berkembang menjadi pengguna pasif yang hanya menerima informasi dari mesin, tanpa mempertanyakan keabsahan, etika, atau konsekuensinya.

Gibran memang menekankan bahwa pengenalan dilakukan secara "sederhana", seperti membuat grafis lucu atau menyelesaikan soal matematika dengan AI. Namun, tanpa pendidikan yang menekankan nalar, verifikasi fakta, dan keterampilan problem solving mandiri, pembiasaan ini bisa memperdalam ketergantungan kognitif pada mesin di usia-usia yang justru krusial untuk pembentukan karakter berpikir kritis.

Lebih jauh lagi, pada usia PAUD hingga SD, tahap perkembangan kognitif anak-anak belum optimal untuk memahami konsep abstrak seperti bias algoritma, akurasi informasi, atau batasan teknologi. Mengajari mereka "prompting" tanpa membekali mereka kerangka berpikir evaluatif, sama saja menanamkan budaya instan tanpa daya refleksi.

"Menariknya, meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi, AI juga dapat mengurangi keterlibatan kritis, terutama dalam tugas rutin atau tugas dengan tingkat risiko rendah di mana pengguna hanya mengandalkan AI," tulis studi tersebut lebih lanjut.

Kritik utama terhadap wacana ini bukan pada niat untuk mengenalkan teknologi, melainkan pada ketidakseimbangan pendekatan: mempercepat adopsi AI tanpa mempercepat juga pendidikan berpikir kritis dan literasi etika digital.

Jika Indonesia ingin "membumikan" AI secara bertanggung jawab, maka pendidikan literasi digital yang kritis dan etis harus menjadi fondasi utama sebelum keterampilan teknis dikenalkan, terutama untuk pelajar muda. Tanpa itu, kita hanya mencetak generasi pengguna teknologi yang canggih di permukaan, tapi rentan terhadap manipulasi, informasi palsu, dan kehilangan kemampuan berpikir mandiri.
Baca Juga
• Jadikan Marsinah Pahlawan Nasional, Mensos: Belum Ada Usulan Dari Daerah
• Pramono Resmikan Rumah Pompa Sunter C untuk Menangkal Banjir, Anggaran Capai Rp 80 Miliar
• Pemerintah Akan Pangkas Anggaran Lagi, Ekonom: Siapa yang akan Tampung Lonjakan PHK Tahun Depan?
• Menteri PPPA Soroti Lemahnya Upaya Preventif Sekolah Imbas Tawuran Pelajar SD di Depok
• Prabowo Akan Hadari Peringatan Hari Buruh
#Gibran #Pelajar #TK #SMA #Microsoft #teknologi #update
BERITA LAINNYA
Kesehatan Wajib Tahu! Ini Olahraga yang Ampuh untuk Diet
Berita Dunia Alexander Marwata Tantang Pimpinan KPK Proses Hukum Nawawi Cs
Luar Negeri Serangan Israel di Gaza telah Menewaskan Lebih dari 50 Ribu Warga
Infotainment Athina Papadimitrou Keponakan Sandiaga Uno Resmi Dilamar Rio Haryanto
Teknologi Ini 10 Situs Dewasa Paling Sering Diakses di Dunia
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.