Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Israel Pindah Paksa Warga Gaza, Dua Pertiga Wilayah Jadi Zona Terlarang

Bagikan
05 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Omar Al-Qattaa/AFP
Kondisi di dalam Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, tempat banyak korban di wilayah utara dibawa, "benar-benar apokaliptik"
Pada hari Jumat, pasukan Israel melanjutkan serangan udara yang menghancurkan. hampir dua pertiga daerah Gaza. Menurut sumber medis serangan itu telah menewaskan sedikitnya 38 orang. Israel saat ini telah membatasi akses warga Palestina ke dua pertiga daerah gaza tersebut. Langkah ini dilakukan dengan cara mengumumkan sebagian besar dari area sebagai daerah yang dilarang atau dengan mengeluarkan instruksi pemindahan paksa.

Perintah militer tersebut menyusul ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengintensifkan serangan guna menekan Hamas agar memberikan konsesi lebih lanjut. "Kami sekarang membagi wilayah Gaza dan meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami," kata Netanyahu dalam pesan video sebelumnya.

Menurut laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, terdapat kawasan luas di selatan Rafah yang termasuk dalam zona terlarang, di mana militer Israel mengeluarkan instruksi baru pada 31 Maret, menyatakan bahwa mereka akan kembali beroperasi dengan intensitas tinggi.

Pembatasan ini juga mencakup sebagian wilayah Kota Gaza, di mana pasukan Israel melanjutkan operasi darat baru pada Jumat, 4 April 2025, untuk memperluas area “keamanan” mereka.

Peningkatan ketegangan ini telah menyebabkan salah satu perpindahan besar-besaran terbesar selama konflik, mendorong ratusan ribu warga Palestina – banyak di antaranya sudah berpindah beberapa kali – untuk melarikan diri lagi.

“Perjuangan terbesar kami saat ini adalah perpindahan,” ujarnya Abu Hazem Khalef, seorang pria lanjut usia yang terpaksa meninggalkan timur Kota Gaza, seperti yang dilaporkan Al Jazeera. “Kami tidak tahu bagaimana cara menghadapi keadaan ini. Saya bergerak menuju barat Kota Gaza, mencari jalan yang bisa saya ambil untuk memasang tenda.”

"Kami terpaksa pergi dan kami bahkan tidak tahu tujuan kami selanjutnya," tambah Mahmoud al-Gharabli, seorang warga Palestina lainnya yang mengalami perpindahan. "Kami sangat kelelahan dan benar-benar hancur."Serangan ini menyusul pemboman hebat sehari sebelumnya yang menewaskan 112 orang dan banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Puluhan Mayat Tergeletak di Tanah

Kondisi di dalam Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, tempat banyak korban di wilayah utara dibawa, "benar-benar apokaliptik," kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera setelah mengunjungi fasilitas tersebut.

"Kami melihat mayat-mayat tergeletak di tanah dan jumlahnya mencapai puluhan," kata Mahmoud. "Kami telah melihat dokter, mereka tidak berdaya. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mereka tidak dapat menyelamatkan nyawa mengingat situasi yang mengerikan di dalam rumah sakit."

Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan setelah pembicaraan dengan Hamas mengenai fase selanjutnya dari perjanjian tersebut gagal.

Netanyahu ingin Hamas membebaskan 59 tawanan Israel yang tersisa dengan imbalan tahanan Palestina dan bantuan, tetapi tanpa Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang atau menarik pasukan. Untuk kesepakatan gencatan senjata terakhir, Netanyahu bersikeras Hamas harus melucuti senjata dan akan merebut kendali keamanan Gaza serta mengusir warga Palestina.

Hamas menyerukan pengembalian ke kerangka gencatan senjata tiga tahap yang disepakati sebelumnya dan telah menawarkan untuk membebaskan semua tawanan sekaligus sebagai imbalan atas gencatan senjata permanen.

Sejak 7 Oktober 2023, perang Israel di Gaza telah menewaskan 50.523 warga Palestina dan melukai 114.638 orang. Sementara itu, setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

Baca Juga
• Ramai Kecaman Publik, Israel Mendeportasi Dua Anggota Parlemen Inggris
• Menyusul Australia, China Minta Israel Patuhi ICJ, Hentikan Operasi Militer di Rafah
• Netanyahu Serukan Minta Keamanan Ekstra Untuk Sang Putera Yair Di Miami AS
• Meta Munculkan Iklan Promosi Pemukiman Israel di Tepi Barat
• Raja Charles III Divonis Kanker, Usai Jalani Pengobatan Prostat
#Israel #Wilayah #Gaza #Zona #Terlarang #palestine #freepalestine
BERITA LAINNYA
Infotainment Ammar Zoni akan Segera Bebas, Ini yang Pertama Akan Ia Lakukan
Kesehatan 5 tindakan yang harus dilakukan saat Anda mengalami sensasi kesemutan
Dalam Negeri Catat! ASN Bakal Dapat Insentif 3 Bulan dan Bonus Tahunan
Infotainment Sukses Jadi Penyanyi Terkenal, Happy Asmara Bangga Jadi Orang Jawa
Infotainment Bangga! Iqbaal Ramadhan Lulus Kuliah dari Monash University
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.