Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Imbas Efisiensi Anggaran, Angkatan Darat AS Akan Pangkas 90.000 Tentara

Bagikan
05 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Garda Nasional Angkatan Darat AS/Sersan Staf Brian A. Barbour
Rencana pengurangan jumlah tentara ini sejalan dengan inisiatif lebih luas Menteri Pertahanan Pete Hegseth dalam menerapkan pemotongan anggaran sebesar 8% pada anggaran Pentagon.
Angkatan Darat Amerika Serikat sedang mempertimbangkan pengurangan yang signifikan, mencapai hingga 90.000 tentara aktif. Kebijakan ini berpotensi menurunkan total pasukan menjadi hanya 360.000 prajurit.

Rencana pengurangan jumlah tentara ini sejalan dengan inisiatif lebih luas Menteri Pertahanan Pete Hegseth dalam menerapkan pemotongan anggaran sebesar 8% pada anggaran Pentagon. Fox News menyoroti bahwa kebijakan ini mencerminkan pergeseran strategis dari operasi di Eropa serta misi untuk memerangi terorisme.

Perubahan yang diajukan ini adalah bagian dari usaha lebih besar untuk merombak Angkatan Darat menjadi angkatan yang lebih ringkas, responsif, dan berteknologi tinggi. Modifikasi ini dirancang untuk menjawab tantangan di masa depan, terutama di kawasan Indo-Pasifik, di mana China dianggap sebagai rival strategis utama.

"Kami sedang memperkuat kekuatan tempur sambil mengurangi jumlah staf dan biaya administrasi. Kekuatan akhir bahkan bisa lebih besar," ungkap juru bicara Angkatan Darat Cynthia Smith dalam pernyataan yang dikutip oleh Fox News Digital. Ia menegaskan bahwa meskipun ada pengurangan dalam jumlah staf dan biaya administrasi, keseluruhan kekuatan tempur — dan mungkin ukuran pasukan — dapat meningkat tergantung pada cara restrukturisasi diterapkan.

Walaupun angka yang tepat belum secara resmi dikonfirmasi, analisis internal menunjukkan bahwa jumlah tentara aktif Angkatan Darat bisa turun dari 450.000 prajurit menjadi sekitar 360.000 hingga 420.000.

Seorang pejabat pertahanan mengingatkan tentang kemungkinan dampak negatif jika pengurangan ini dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang. "Mengurangi kekuatan tanpa adanya strategi retensi yang jelas dapat menyebabkan kita kehilangan individu-individu berbakat," kata pejabat tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Military.com.

Tahun lalu, Angkatan Darat AS menghilangkan sekitar 24.000 posisi terkait dengan misi antiterorisme. Meskipun menghadapi tantangan perekrutan dalam beberapa tahun terakhir, layanan ini memenuhi target pendaftaran tahun 2024 sejumlah 55.000 pada akhir tahun fiskal pada bulan September.

Sementara itu, jenderal tinggi AS di Eropa memperingatkan pada hari Kamis bahwa diskusi internal Pentagon tentang restrukturisasi elemen-elemen militer AS, termasuk kemungkinan melepaskan kepemimpinan lama Amerika Serikat atas pasukan NATO di Eropa dan mengkonsolidasikan komando militer, dapat menghadirkan tantangan serius.

Jenderal Christopher Cavoli, komandan Komando Eropa AS dan Panglima Tertinggi Sekutu NATO di Eropa (SACEUR), mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa penggabungan Komando Eropa dan Afrika AS akan secara signifikan meningkatkan kapasitas militer. “Saya akan bertanggung jawab atas 50 negara lagi... itu akan menjadi hal yang berlebihan,” ungkapnya.

Komando Afrika AS dipisahkan menjadi entitasnya sendiri pada tahun 2008 untuk menangani kepentingan keamanan nasional AS tertentu di benua tersebut.

Hegseth juga dilaporkan mempertimbangkan apakah peran SACEUR — yang selama ini dipegang secara eksklusif oleh warga Amerika sejak berdirinya NATO — harus tetap diisi oleh pejabat militer AS. Kemungkinan ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi bagi komando dan kendali nuklir, serta prospek pasukan Amerika ditempatkan di bawah kepemimpinan non-AS. “Saya pikir itu adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan secara hati-hati,” kata Cavoli.

Pertimbangan ini muncul di tengah meningkatnya kegelisahan di Eropa mengenai masa depan NATO, landasan keamanan Eropa selama 75 tahun. Meskipun militer AS mempertahankan kekuatan lebih dari 100.000 tentara di Eropa, Hegseth telah memberi tahu rekan-rekannya di Eropa bahwa mereka tidak boleh berasumsi bahwa kehadiran AS di benua itu tidak terbatas.

Beberapa anggota parlemen Amerika telah menyatakan kekhawatiran atas usulan perubahan tersebut. Hegseth mengkritik jumlah jenderal berpangkat tinggi, dengan alasan militer didominasi oleh perwira bintang tiga dan empat.
Baca Juga
• Buat Public Tercengang! Ini Penampakan ‘Kota Zombie’ Philadelphia Amerika Serikat
• Israel Komunikasi Aktif dengan Rezim Assad melalui WhatsApp
• Fakta Terbaru Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, Tak ada Bukti Sabotase
• Kembali ke Negaranya Setelah Diusir Trump, Duta Besar Afrika Selatan Disambut Hangat Bak Pahlawan
• Diduga Ditembak Saat Kampanye, Jubir Ungkap Kondisi Terbaru Trump
#Efisiensi #Anggaran #AngkatanDarat #AS Akan #tentara #trump
BERITA LAINNYA
Infotainment Loly Pulang Ke Indonesia, Temui Nikita Mirzani
Infotainment Selidiki Barang Bukti Lain, Polisi Geledah Ulang Kamar Kost Virgoun dan Sang Pacar
Dalam Negeri 2 Pemain Indonesia Bikin Geram Shin Tae-yong Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia
Kesehatan Pernah Alami Baby Blues? Kenali Ciri dan Penyebabnya
Luar Negeri Profil Rumy Al-Qahtani, Finalis Pertama Miss Universe 2024 Dari Arab Saudi
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.