setelah Lebaran biasanya pengeluaran setiap orang meningkat, sehingga beban finansial juga berkontribusi pada perubahan suasana hati seseorang.
Setelah menyelesaikan cuti panjang Lebaran 2025, banyak individu justru merasakan kehilangan motivasi saat kembali ke aktivitas pekerjaan. Situasi ini dikenal dengan istilah post-holiday blues.
Psikolog klinis dewasa, Indah Sulistyorini, mengemukakan bahwa kondisi ini adalah hal yang wajar dan umum dialami oleh orang banyak, khususnya setelah menjalani libur Lebaran yang cukup menguras tenaga baik fisik maupun emosional.
“Umumnya, ini berkaitan dengan adanya perubahan suasana hati atau mood yang berfluktuasi setelah liburan. Ini bisa terjadi karena saat kita memasuki momen liburan, kita pasti dipenuhi dengan semangat,” ungkap Indah, dari Jakarta, pada hari Senin (7/4/2025).
Ia menjelaskan, antusiasme tinggi yang dirasakan sebelum dan selama liburan, terutama saat melakukan persiapan berbagai kegiatan menyenangkan seperti mudik atau berkunjung ke tempat rekreasi, dapat mengakibatkan kelelahan fisik hingga emosional setelahnya.
“Setelah semuanya selesai, tentu akan ada kelelahan fisik mengingat betapa penuh semangatnya sebelumnya, lantas diikuti dengan kelelahan tersebut, dan mungkin juga ada sedikit dampak dari faktor ekonomi,” jelas Indah.
Lebih lanjut, Indah mengungkapkan, setelah Lebaran biasanya pengeluaran setiap orang meningkat, sehingga beban finansial juga berkontribusi pada perubahan suasana hati seseorang.
“Jadi, berbagai faktor dapat memengaruhi turunnya suasana hati, mengalami low mood. Yang tadinya semangat, menjadi kurang bersemangat atau merasakan semacam kesedihan. Mungkin bukan kesedihan yang sangat mendalam, tetapi lebih kepada suasana yang menjadi suram,” tambahnya.
Indah menegaskan bahwa kondisi ini sering terjadi, khususnya bagi mereka yang menghabiskan waktu libur dengan aktivitas yang melelahkan baik secara fisik maupun finansial.
Meski bukan gangguan psikologis serius, namun post-holiday blues tetap perlu disadari agar tidak mengganggu produktivitas.
"Ini wajar aja sih sebenarnya, bukan sesuatu yang luar biasa. Tapi memang harus dicermati. Jangan sampai kehilangan semangat untuk kembali bekerja di hari pertama usai liburan," ujarnya.
Indah pun menyarankan untuk menyikapi masa transisi ini dengan rasa syukur dan kesadaran positif. Terlebih, tidak semua individu yang datang dari kampung halaman memiliki pekerjaan.
"Alhamdulillah masih ada pekerjaan atau aktivitas yang menanti, yang cukup produktif. Idealnya setelah liburan itu harusnya tambah segar ada semangat baru," katanya.
"Coba bayangkan begitu banyak orang yang justru kehilangan pekerjaan setelah liburan ini. Jadi ketika kita masih diberikan kesempatan, artinya begitu banyak yang harus kita syukuri," papar Indah.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.