Tempat kerja merupakan lingkungan yang berkontribusi besar terhadap timbulnya stres.
Tempat kerja merupakan lingkungan yang berkontribusi besar terhadap timbulnya stres. Ada banyak situasi di mana Anda bisa kehilangan kendali dan menjadi emosional.
Misalnya, tugas dan tenggat waktu, pemotongan anggaran, pengurangan jumlah pegawai, dan tujuan yang menumpuk.
Emosi yang tak terkontrol ini tentu berdampak pada produktivitas dan mood Anda sepanjang hari. Bukannya menyelesaikan masalah, ini bisa-bisa malah menambah masalah baru!
Berdasarkan penemuan Health and Safety Executive pada tahun 2021, ada beberapa faktor yang menyebabkan stres di lingkungan kerja.
Faktor Emosi di Tempat Kerja
1. Tuntutan Pekerjaan
Penyebab stres ini terkait dengan beban kerja yang diberikan kepada karyawan. Ada kalanya seorang karyawan diharuskan menyelesaikan banyak tugas dalam tempo waktu yang cukup singkat.
Urgensi untuk menuntaskan pekerjaan ini dapat menimbulkan stres, apalagi jika atasan terus mendorong penyelesaian tugas secara cepat.
2. Perubahan Aturan
Lingkungan kerja adalah sebuah tempat yang sangat dinamis. Perubahan dapat terjadi dengan cepat dan menuntut karyawan untuk menyesuaikan diri.
stres pekerjaan
Tahap penyesuaian diri inilah yang oleh sebagian besar karyawan dianggap sebagai tantangan berat.
3. Kontrol atas Pekerjaan
Karyawan juga dapat merasakan stres ketika merasa bahwa dirinya tidak memiliki kontrol atas pekerjaan yang dilakukan.
Perusahaan yang rentan terhadap kondisi semacam ini adalah perusahaan yang cenderung melakukan micromanaging terhadap karyawan.
Karenanya, karyawan cenderung merasa tidak independen dalam bekerja.
4. Dukungan dari orang lain
Karyawan juga bisa mengalami stres ketika merasa bahwa dirinya tidak menerima dukungan yang cukup dari orang lain.
Orang-orang yang dukungannya dianggap signifikan di dalam pekerjaan karyawan adalah atasan, kolega, dan anggota keluarga di rumah.
5. Hubungan Sosial
Di lingkungan kerja, hubungan sosial yang buruk juga dapat menyebabkan stres.
Hal ini terutama terjadi jika perselisihan terjadi antara rekan satu tim atau divisi.
Individu akan kesulitan untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan karena lingkungan sosial yang terasa tidak kondusif.
6. Peran Kerja
Peran kerja menuntut individu untuk belajar cara mengelola stres dan emosi negatif.
stres bisa jadi muncul ketika seorang karyawan tidak sepenuhnya memahami apa peran dan daftar tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Situasi penuh ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan.
emosi pekerjaan
Stres adalah bagian dari kehidupan, dan wajar untuk merasa stres dari waktu ke waktu. Namun, stres berlebih bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.(Dokumentasi ilustrasi: Istockphoto).
Lantas bagaimana mengelola emosi saat di lingkungan kerja? Dikutip Inilah.com dari berbagai sumber, berikut tipsnya.
Tips Kelola Emosi di Lingkungan Kerja
1. Identifikasi Penyebab Emosi
Sering sekali orang mengalami stres namun sesungguhnya tidak memahami apa penyebab stres tersebut.
Terkadang penyebab stres bukan sesuatu yang langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya atasan atau rekan kerja yang terkadang cari aman sendiri, namun hal lain seperti mobilitas dari dan ke tempat kerja.
Ketahui pencetus emosi Anda saat di kantor. Usahakan untuk menghindari pencetus emosi tersebut.
Jika tidak mungkin, paling tidak Anda dapat mengantisipasi ketika berhadapan dengan orang tersebut.
2. Hindari Buat Keputusan Saat Emosi
Jangan berkata membuat keputusan penting saat emosi sedang memuncak. Insting manusia saat emosi biasanya adalah membuka mulut dan mulai mengeluarkan kata-kata marah.
Tapi tahan keinginan itu. Bisa jadi Anda melontarkan kalimat yang akan disesali nanti.
Lebih baik, tarik napas panjang, lalu hitung sampai sepuluh. Berikan jeda beberapa saat untuk menjernihkan pikiran sebelum mulai berbicara.
Jangan biarkan kemarahan atau emosi menguasai diri Anda.
3. Jangan Diambil Hati
Anda tidak pernah tahu stres atau masalah personal apa yang sedang dialami oleh klien, atasan, rekan kerja, atau bawahan.
Masalah tertentu terkadang memengaruhi kinerja seseorang dalam pekerjaan.
Jangan terbawa suasana dan larut dalam emosi. Marah dan stres berlarut-larut hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan juga sulit tidur.
4. Rehat Sejenak
Hindari langsung bereaksi saat seseorang atau pekerjaan membuat Anda emosi di kantor. Meski terkadang sulit untuk berpikir jernih, paling tidak usahakan untuk berpikir secara logis.
Posisikan diri Anda menjadi orang lain dan cobalah untuk melihat situasi yang Anda alami dari pandangan orang ketiga. Berikan diri Anda waktu untuk rehat sejenak jika sedang berada di situasi yang penuh emosi di kantor.
Anda bisa memesan makanan atau minuman favorit, seperti segelas es kopi susu; atau melakukan perawatan di salon sepulang kerja. Ini dapat membantu Anda untuk rehat sejenak.
5. Berpikir Logis
Mengekspresikan emosi bukan berarti Anda melampiaskan kemarahan dan frustrasi tidak terkontrol.
Ketika Anda sudah berpikir jernih, sampaikan kepada orang yang dimaksud dengan jelas dan langsung pada poin masalah dan hal yang menganggu pikiran.
Dibandingkan fokus pada hal-hal yang membuat Anda marah, cobalah pikirkan solusi yang terbaik agar kejadian yang sama tidak terulang.
Misalnya, ada karyawan Anda baru saja melakukan kesalahan fatal dan membuat Anda kesal.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.