Diketahui bahwa Google telah dinyatakan bersalah dalam isu monopoli terkait layanan pencarian
Perusahaan teknologi Yahoo tampaknya mempertimbangkan untuk mengakuisisi Chrome, yaitu peramban yang dimiliki Google, yang saat ini terlibat dalam kasus hukum karena tuduhan monopoli.
Mengutip dari Phone Arena, pada hari Minggu (27/4/2025), kabar ini muncul saat Departemen Kehakiman AS sedang mencari strategi untuk menekan dominasi Google dalam sektor pencarian.
Diketahui bahwa Google telah dinyatakan bersalah dalam isu monopoli terkait layanan pencarian dan Departemen Kehakiman AS menyarankan supaya Google mempertimbangkan untuk menjual Chrome sebagai salah satu solusinya.
Chrome telah ditemukan bersalah atas posisinya yang dominan di pasar mesin pencari. Hal ini berlaku tidak hanya di AS tetapi juga secara internasional, mengingat hampir dua pertiga pengguna smartphone mengandalkan Chrome.
Cakupannya tersebut meninggalkan pesaingnya seperti Safari milik Apple yang mungkin menguasai pasar mesin pencarian sekitar 18 persen secara keseluruhan dan Edge dari Microsoft yang memiliki cakupan sekitar 5 persen.
Karena itu, Departemen Kehakiman AS berpendapat bahwa Chrome adalah cara utama Google membuat semua orang terkunci di mesin pencarinya.
Dengan adanya usulan Google menjual Chrome sebagai solusi yang ditawarkan Departemen Kehakiman AS, tidak heran jika Yahoo mengutarakan keinginannya untuk membeli mesin pencari itu.
Meski demikian, Yahoo bukan satu-satunya yang mencium peluang. Perusahaan AI seperti OpenAI dan Perplexity juga mengisyaratkan bahwa mereka akan menjadi pembeli yang tertarik jika Chrome dijual.
CEO Yahoo Brian Provost bahkan memiliki keyakinan apabila pihaknya membeli Chrome, pangsa pasar pencarian Yahoo yang saat ini hanya 3 persen bisa meningkat menjadi dua digit.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.