Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Angka Kelahiran di Jepang Semakin Mengkhawatirkan, Tokyo Gratiskan Tempat Penitipan Anak

Bagikan
13 Desember 2024 | Author : Redaksi
Foto: The Japan Times
Ada kekhawatiran yang semakin besar mengenai resesi seksual di Jepang, yang mengacu pada penurunan angka kelahiran
Ada kekhawatiran yang semakin besar mengenai resesi seksual di Jepang, yang mengacu pada penurunan angka kelahiran. Ini Disebabkan karena keengganan masyarakat untuk melakukan aktivitas seksual untuk tujuan memiliki anak atau menikah.

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Metropolitan Tokyo mengumumkan kebijakan untuk menggratiskan biaya penitipan anak untuk semua anak prasekolah mulai bulan September tahun lalu. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengumumkan langkah tersebut sebagai bagian dari upaya memerangi penurunan angka kelahiran di Jepang.

"Jepang menghadapi krisis penurunan jumlah anak, yang tidak akan hilang begitu saja," kata Koike, seperti dilansir France24, Kamis (12/12/2024).

"Tidak ada waktu tersisa untuk mengatasi masalah tersebut," imbuhnya, seraya menggemakan peringatan dari perdana menteri dan pejabat lainnya tentang krisis demografi yang mengancam.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban keuangan keluarga dengan memperluas kebijakan penitipan anak gratis untuk anak kedua dan anak berikutnya hingga anak pertama.

Sementara banyak negara maju berjuang dengan angka kelahiran rendah, masalah ini sangat akut di Jepang, di mana populasinya telah menurun selama bertahun-tahun.

Media Jepang mengatakan, kebijakan di Tokyo --salah satu kota terbesar di dunia dengan populasi 14 juta jiwa-- merupakan inisiatif pertama yang dilakukan pemerintah setempat di Negeri Sakura itu.

Penitipan anak umum saat ini tersedia bagi orang tua yang bekerja di Jepang, tetapi pemerintah nasional berencana untuk memperluas akses ke semua rumah tangga.

Koike juga mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan opsi kerja empat hari seminggu bagi staf pemerintah di Tokyo sebagai bagian dari dorongan nasional untuk mendorong peran orang tua.

Jepang memiliki populasi tertua kedua di dunia setelah Monako dan peraturan imigrasi negara yang relatif ketat berarti negara ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang terus meningkat.

Koike sendiri merupakan mantan menteri dan pembawa acara televisi yang telah memerintah Tokyo sejak 2016. Ia memenangkan masa jabatan ketiga pada Juli lalu dengan janji untuk meningkatkan tunjangan kesejahteraan sosial sambil mengakui tantangan yang dihadapi penduduk, seperti inflasi.
Baca Juga
• Jepang dan AS akan Segera Bahas Tarif Impor Trump Minggu Ini
• Tak Puas dengan Hasil Pilpres, Warga Venezuela Bentrok dengan Aparat
• Satu tahun setelah kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles III Kenang Pengabdian
• Ramai Dikabarkan Hilang, Kate Middleton Umumkan Idap Penyakit kanker
• Moment Memalukan Biden Salah Ucap, Masih Layakkah Biden Jadi Presiden AS
#Resesi #Seks #Jepang #Tokyo #Penitipan #Anak #pemerintahanjepang
BERITA LAINNYA
Kesehatan Daging Kambing Bisa Sebabkan Hipertensi? Begini Kata Ahli Gizi
Politik UU Pemilu-Pilkada Sepanjang 2024 Paling Banyak Diuji di MK
Kriminal Polda Bali Tegaskan Rompi Polisi Perampok WN Ukraina di Bali Bukan Milik Polri
Infotainment Rey Utami dan Pablo Benua mengajak Mpok Citra berlibur mewah ke Bali, Fantastis Habis Segini
Politik Divonis 10 Tahun Penjara, SYL: Ini Bukan Perihal Korupsi Anggaran
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.