Prabowo mengungkapkan bahwa tindakan Trump bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganggap permintaan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan tarif impor seharusnya dihormati. Hal ini karena permintaan tersebut bukan tanpa dasar yang jelas.
"Ini bersifat timbal balik. Maka, apa yang mereka ajukan, jika masuk akal, seharusnya kita hargai," ungkap Prabowo saat menyampaikan sambutan di acara Panen Raya Padi Serentak yang diadakan di 14 Provinsi, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada hari Senin, 7 April 2025.
Prabowo mengungkapkan bahwa tindakan Trump bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk alasan itu, ia tidak ingin membuat situasi semakin rumit dan akan terus menghargai permintaan dari Amerika Serikat.
"Pemimpin-pemimpin di Amerika berpikir tentang kepentingan rakyat mereka. Kita juga memikirkan kepentingan bangsa kita," tambahnya.
"Tidak perlu merasa kecewa, tidak perlu merasa khawatir. Kita memiliki keyakinan pada kekuatan diri kita sendiri," lanjut Prabowo.
Walaupun akan dihadapkan pada tantangan ekonomi di masa depan, Prabowo merasa siap. Ia dengan tegas menyatakan akan menghadapi tantangan tersebut dengan keberanian dan ketahanan.
"Kalaupun ada tantangan, ya kita hadapi dengan gagah, dengan tegar. Mungkin ada berapa saat, tapi kita yakin bahwa kita akan bangkit. Dengan tingkat yang baik," tuturnya.
Diketahui, Presiden Trump pada Rabu (2/4/2025) mengumumkan kenaikan tarif perdagangan ke negara-negara yang selama ini menikmati surplus neraca perdagangan dengan AS.
Dari data Gedung Putih, Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.
Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS. Indonesia bukan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara, yang menjadi sasaran kebijakan dagang AS itu.
Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen dan 36 persen.
Tarif universal era Trump dikabarkan akan mulai berlaku pada Sabtu (5/4/2025), sementara tarif timbal balik, yang menargetkan sekitar 60 mitra dagang AS, akan diberlakukan mulai Rabu (9/3/2025). Dijelaskan bahwa uang yang dihasilkan dari tarif baru itu akan digunakan untuk mengurangi pajak warga AS dan membayar utang AS.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.