Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial di Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa (18/3) di Jakarta, menyebutkan bahwa sudah ada sepuluh nama yang diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional untuk tahun 2025.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, berjanji untuk mendengarkan suara masyarakat terkait penolakan pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional yang diusulkan oleh presiden kedua RI.
“Pastinya kami mendengar semua aspek tersebut. Ini adalah bagian dari proses. Kami semua mendengarkan dan mengikuti,” ungkap Saifullah di Jakarta, pada malam Minggu (20/4/2025).
Dia menggarisbawahi bahwa setiap usulan dari masyarakat akan ditangani secara serius oleh Kementerian Sosial.
“Secara normatif, kami sudah melaluinya. Jika ada kritik atau saran, kami pastinya akan mendengarkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial di Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa (18/3) di Jakarta, menyebutkan bahwa sudah ada sepuluh nama yang diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional untuk tahun 2025.
Dari sepuluh nama tersebut, empat diantaranya adalah usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan ulang dari tahun-tahun yang lalu.
“Untuk tahun 2025, hingga saat ini, kami telah menerima proposal yang terdiri dari sepuluh nama. Empat merupakan usulan baru, dan enam merupakan pengajuan ulang dari tahun sebelumnya,” katanya.
Beberapa tokoh yang kembali diusulkan meliputi Abdurrahman Wahid (dari Jawa Timur), Soeharto (dari Jawa Tengah), Bisri Sansuri (dari Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (dari Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (dari Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (dari Jawa Barat).
Sebanyak empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Midian Sirait (Sumatera Utara), dan Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.