Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 juga menunjukkan bahwa angka kejadian diabetes meningkat dibandingkan Riskesdas tahun 2013, dari 6,9% menjadi 8,5%.
Prevalensi penyakit yang terus meningkat semakin tercermin pada Posisi penderita diabetes tipe 2 pada pasien gagal ginjal akan mencapai 41.817 orang pada tahun 2022.
Jumlah ini membuat Indonesia berada di posisi teratas dibandingkan negara-negara anggota ASEAN.
Mayoritas penderita diabetes tipe 1 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun, sebanyak 26.781 orang. Sisanya, penderita berusia di bawah 20 tahun sebanyak 13.311 orang dan penderita berusia 60 tahun ke atas sebanyak 1.721 orang.
Dokter gizi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Nurul Ratna Mutu Manikam menjelaskan beberapa kondisi saat seseorang didiagnosis obesitas dan kiat diet yang tepat, seperti mengatur porsi makanan dan melakukan olahraga teratur.
“Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi,” kata Nurul Ratna, Jakarta, Sabtu (25/05/2024).
Dokter lulusan pendidikan dokter spesialis gizi klinis Universitas Indonesia itu menambahkan, indeks massa tubuh ini dilakukan dengan mengukur berat badan dibagi dengan tinggi badan kuadrat.
Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko diabetes:
Pola makan sehat
Pola makan sehat bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit yang dapat terjadi akibat diabetes, obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke otak,. diabetes. , dan lain-lain.
Nurul berbagi beberapa tips pola makan sehat yang dapat mengurangi massa lemak tubuh tanpa menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh .
“Yang paling aman adalah low calory diet dan very low calory diet, artinya makanan itu diatur dalam jumlah porsi dan cara pengolahannya,” ujarnya.
Atur Asupan Makanan
Memang tidak instan, butuh waktu yang lama untuk menurunkan massa tubuh.
Cara low calory diet dinilai lebih alamiah dan aman dilakukan dalam jangka waktu panjang. Bahkan, jenis diet ini dapat dilakukan hampir semua orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
“Jadi, pengaturan makannya harus teratur, ada makan pagi, makan siang, dan makan sore, lalu ada snack agar di antara jam makan itu kita enggak terlalu kalap, ambil banyak makanan,” tambah Nurul.
Kurangi Nasi
Hal yang paling penting untuk diet diabetes ini adalah dengan mengurangi asupan nasi sebagai sumber karbohidrat.
“Untuk jumlahnya kita kurangi, misalnya mengurangi nasi seperempat bagian saja dari porsi biasanya,” ujarnya.
Batasi Asupan Santan, Gorengan, dan Makanan Tinggi Lemak
Selain itu, sebaiknya kurangi makanan bersantan, makanan yang digoreng, dan makanan yang ditambah dengan bahan-bahan tinggi lemak, seperti keju dan krim.
“Jadi, makanannya itu diolah tanpa minyak, misalnya dipanggang, atau minyak sedikit untuk menumis, dikukus, itu cara paling sehat dan alamiah,” paparnya.
Hindari Cheating Day
Konsisten menjalankan diet low calory ini agar massa tubuh lebih cepat turun ke angka ideal.
Hindari cheating day atau hari khusus untuk mengonsumsi makanan apapun guna mempercepat penurunan massa tubuh.
Berolahragalah secara teratur
Bagi penderita obesitas berat, sebaiknya lakukan olahraga yang tidak menggunakan berat badan, seperti bersepeda statis, berenang, dan berjalan di danau
Saat berolahraga. berkurang secara signifikan, orang yang mengalami obesitas dapat berolahraga. Aktivitas fisik lainnya termasuk treadmill, jalan cepat, atau olahraga berdampak tinggi.
“Menurut saran WHO, kalau mau menurunkan berat badan, olahraganya harus 200-300 menit per minggu, tetapi setidaknya belajar dulu olahraga 150-200 menit per minggu,” katanya.