Minuman berkarbonasi Pepsi resmi berhenti dijual di Indonesia pada 10 Oktober 2019, disebabkan berakhirnya masa kontrak antara PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (A
Pernah menjadi salah satu merek minuman ringan yang bersaing ketat dengan Coca Cola, Pepsi saat ini tidak lagi ditemukan di rak-rak minimarket dan supermarket di Indonesia.
Kehilangan Pepsi di pasar ritel Indonesia menimbulkan perbincangan serta kesedihan yang mendalam di kalangan para penggemarnya.
Lalu, apa yang mendorong merek internasional seperti Pepsi untuk keluar dari pasar Indonesia?
Alasan Pepsi Tinggalkan Indonesia
Minuman berkarbonasi Pepsi resmi berhenti dijual di Indonesia pada 10 Oktober 2019, disebabkan berakhirnya masa kontrak antara PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM).
Untuk diketahui, minuman soda asal AS ini pertama kali hadir di Indonesia pada bulan Oktober 1973 dengan lisensi produk yang dikelola oleh PT Sinar National Bottling Industries (SNBI).
Kemudian pada tahun 1976, hak lisensi merek ini diambil alih oleh dua perusahaan, yaitu PT Tirtorejo Utama, yang bertanggung jawab atas proses pembotolan Pepsi.
Seiring berjalannya waktu, PT SNBI gagal memenuhi target, sehingga PepsiCo mencabut hak produksi dan memberikan PT Karsa Agung Sari hak lisensi minuman berkarbonasi itu sampai tahun 1988.
Setelah itu, PT Karsa Agung Saru melepas lisensinya kepada Grup Mantrust lewat PT Pancaran Citra/PT Mantrust Beverages.
Di bawah naungan grup ini, penjualan Pepsi di Indonesia naik hingga 30 persen.
Namun sayangnya, Grup Mantrust mengalami kebangkrutan.
Untuk mempertahankan Pepsi di pasar Indonesia, PepsiCo menjalin kerja sama dengan Grup Salim sebagai pemegang lisensinya.
Kerja sama ini akhirnya berlangsung sejak 22 Desember 1993, bersamaan dengan berdirinya PT Pepsi-Cola Indobeverages, yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat.
Pada September 2013, 49 persen saham PepsiCo di perusahaan itu diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM.
Sejak akuisisi itu, PT Pepsi-Cola Indobeverages berganti nama menjadi PT PRima Cahaya Indobeverages.
Pada 29 Juni 2018, perusahaan dimerger dengan PT IASB dan PT Buana Distribundo ke dalam PT AIBM.
Merger ini membuat produksi Pepsi beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur.
Namun sayangnya, karena pemasaran yang minim, produk Pepsi perlahan-lahan mulai menghilang di pasaran.
Penurunan penjualan yang drastis ini membuat PT Anugerah Indofood Barokah Makmur memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya dengan PepsiCo.
Apakah Ada Kemungkinan Pepsi Kembali?
Pada September 2023, PT PepsiCo Indonesia Food and Beverages atau PepsiCo Indonesia, dikabarkan telah berinvestasi sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,04 triliun di Indonesia.
Bentuk investasi ini diwujudkan dengan pembangunan pabrik manufaktur makanan ringan seluas 6 hektare di Cikarang, Jawa Barat.
Sebagai informasi, PepsiCo selama ini dikenal sebagai produsen makanan ringan untuk merek Cheetos, Doritos, dan Lays.
Proses produksinya diharapkan bisa berjalan pada awal tahun 2025. Namun pihak PepsiCo masih enggan menyebutkan merek-merek apa saja yang akan diproduksi.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.