Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Pola Konsumsi Masyarakat Berubah, Kemendag: Ritel Harus Berinovasi

Bagikan
25 Mei 2025 | Author : Redaksi
Foto: Rani Sulistianti
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyatakan bahwa saat ini telah terjadi pergeseran perilaku konsumen, khususnya dalam sektor ritel, dari sekadar berbelanja menjadi lebih beradaptasi.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan pentingnya melakukan inovasi dan penyesuaian di sektor usaha, terutama di bidang ritel, agar tidak kalah oleh perubahan kebiasaan konsumen.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyatakan bahwa saat ini telah terjadi pergeseran perilaku konsumen, khususnya dalam sektor ritel, dari sekadar berbelanja menjadi lebih beradaptasi.

"Ritel-ritel ini wajib berinovasi karena jika tidak melakukan hal tersebut, mereka akan tersisih oleh perubahan yang terjadi," jelas Iqbal di Tangerang Selatan, Banten, pada hari Sabtu (24/5/2025).

Perubahan dalam perilaku konsumen telah mulai terlihat sejak pandemi COVID-19, di mana para konsumen kini datang ke lokasi belanja hanya untuk mencari barang yang diperlukan. Selain itu, perilaku belanja bulanan konsumen juga mengalami perubahan, beralih menjadi hanya membeli apa yang dibutuhkan saat itu saja.

Kemendag meyakinkan memberikan dukungan terhadap transformasi yang dilakukan oleh ritel, salah satunya dengan menjalin kerja sama bersama asosiasi-asosiasi ritel dan perbelanjaan untuk membuat kampanye potongan harga pada hari-hari tertentu, guna mendorong konsumsi masyarakat.

"Nataru (Natal dan Tahun Baru), kemudian pada momen Lebaran, mungkin juga akan ada diskon back to school gitu. Itu gunanya adalah menggerakkan roda ekonomi dari aspek dan dari segi konsumsi," kata Iqbal.

Sementara itu, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian menilai inovasi yang dilakukan oleh ritel kecil atau minimarket merupakan bentuk adaptasi untuk mempertahankan penjualan, di saat konsumen mulai mengurangi belanja barang-barang tahan lama atau durable goods seperti mobil, motor, dan lainnya.

Menurut Dzulfian, konsumen kini banyak yang berpindah ke ritel kecil seperti Alfamart dan Indomaret, yang bukan hanya menyediakan barang atau jasa, namunjuga tempat berinteraksi sosial.

"Semakin banyak ritel-ritel kecil ini menyediakan barang/jasa untuk tempat ngopi-ngopi juga karena didukung oleh sarana-prasarana mereka, toko luas, jaringan distribusi besar sehingga bisa menekan harga. Mereka menyediakan tempat nongkrong nyaman dan terjangkau," jelas Dzulfian.

Menurut Dzulfian, inovasi ini dapat mempertahankan penjualan yang trennya sedang turun sehingga membutuhkan alternatif pendapatan. Transformasi minimarket menjadi tempat interaksi sosial juga dapat memberikan nilai tambah untuk penjualan makanan dan minuman, serta mengambil ceruk pasar kafe.
Baca Juga
• Ramai Pungli di Pasar Induk Kramat Jati, Sopir Truk Keluhkan Gerak Dikit Bayar
• Pola Konsumsi Masyarakat Berubah, Kemendag: Ritel Harus Berinovasi
• Kenapa Pepsi Tidak Dijual Lagi di Indonesia? Ini Alasanya
#Konsumsi #Kemendag #inovasi #pemerintah #kabinetmerahputih #prabowo
BERITA LAINNYA
Kesehatan Wajib Tahu ! Ini 5 Cara Obati Sifilis, Penyakit yang Harus Dihindari Pasangan Muda
Kuliner Wajib Tahu! Ini Alasan Mie Instan Tidak Boleh Dicampur Nasi
Infotainment Jatuh Sakit hingga Bercerai Dengan Sang Istri, Indra Bekti Ungkap 2023 Tahun Terberat
Keuangan Presiden Prabowo Perlu Kaji Ulang Kenaikan PPN 12 Persen, PKS: Bukan Saatnya menaikan Pajak
Dalam Negeri Penyediaan Pasokan Pangan MBG Harus Terapkan Standar Halal
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.