Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Menko AHY Desak Pelaku Usaha Terlibat Atasi Persoalan Polusi Udara

Bagikan
29 Mei 2025 | Author : Redaksi
Foto: Antara
AHY menyatakan bahwa industri dan sektor transportasi memiliki peranan besar dalam emisi karbon dan harus menjadi garda terdepan dalam usaha pengurangan dampak ini.
Menteri Koordinator untuk Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan betapa krusialnya keterlibatan para pelaku bisnis dalam mengatasi masalah pencemaran udara, khususnya di Jakarta.

Saat menghadiri Clean Air Forum, yang merupakan bagian dari International Conference on Infrastructure di Jakarta pada hari Rabu (28/5/2025), AHY menyatakan bahwa industri dan sektor transportasi memiliki peranan besar dalam emisi karbon dan harus menjadi garda terdepan dalam usaha pengurangan dampak ini.

“Para pelaku bisnis yang juga berkontribusi terhadap emisi CO2, termasuk sektor industri, transportasi, dan lain-lain, perlu merasa terpanggil untuk beraksi,” ujarnya.

AHY mendorong untuk mengakselerasi elektrifikasi kendaraan dengan mempertimbangkan bahwa studi menunjukkan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran udara di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, AHY juga menyoroti masalah truk over dimension over load (ODOL). Ia mengatakan pemerintah sedang gencar berupaya menghilangkan praktik ODOL karena dampaknya yang sangat merugikan.

Risiko utama yang disoroti adalah keselamatan, di mana ODOL terbukti menjadi penyebab banyak kecelakaan lalu lintas. Selain itu, praktik ini juga menyebabkan kerusakan jalan yang parah.

Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp41 triliun untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang. AHY mengatakan seandainya ODOL ini dapat dihilangkan maka biaya perbaikan jalan rusak itu bisa dialihkan untuk konversi truk solar ke listrik.

“Padahal Rp41 triliun itu bisa jadi apa? Kalau kita willing to spend cost untuk memperbaiki jalan, seharusnya kita punya sumber daya untuk melakukan konversi, atau memperbaiki atau menjalankan aturan secara ketat,” kata AHY.

Lembaga Systemiq bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berbagai pemangku kepentingan kunci dari pemerintah, lembaga think tank, masyarakat sipil, LSM, industri dan pelaku bisnis, merilis serangkaian temuan penting mengenai kualitas udara Jakarta.

Inventarisasi emisi pada 2023 dalam laporan ini mengungkapkan sumber utama polusi udara di Jakarta adalah transportasi, industri, pembangkit listrik, pembakaran sampah dan konstruksi.

Transportasi menjadi penyumbang terbesar polusi udara Jakarta, menyumbang 65 persen dari emisi NOX, 90 persen dari CO, dan 61 persen dari emisi PM2.5.

Laporan tersebut mengidentifikasi ada empat langkah yang memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan polusi udara, yaitu adopsi bahan bakar rendah sulfur dari Euro 2 ke Euro 4, peralihan bahan bakar boiler industri dengan yang lebih bersih, integrasi sistem transportasi umum, serta penghentian pembakaran sampah terbuka.
Baca Juga
• Ledakan Amunisi TNI Di Garut, Dedi Mulyadi Janji Biayai Kuliah Anak Para Korban
• Zulhas Optimis Koperasi Merah Putih Bisa Atasi Rantai Pasok di Desa
• Tunggu Keputusan MK soal Sekolah Gratis SD-SMP Negeri dan Swasta, , Kemendikdasmen: Tak Akan mendahu
• Keracunan MBG di Bogor Masuk KLB, Ini Penjelasan BGN
• Hapus Batasan Usia Calon KPI Daerah, Pensiunan ASN Berebut Daftar
#Menko #AHY #Pengusaha #Polusi #Udara
BERITA LAINNYA
Luar Negeri Netanyahu Resmi Bakal Ditangkap ICC, Biden Bela Israel Tak Lakukan Genosida
Luar Negeri Amerika Diduga Lebih Banyak Bantu Israel daripada Palestina, Ini Faktanya
Politik Pelesiran saat Rakyat Sedang Was-was, Misbakhun Akan Kena Sanksi Partai?
Kuliner Resep Membuat Es Krim Lidah Buaya Segar Manis Cocok Untuk Hari Panas
Luar Negeri Australia Imbau Israel Hentikan Aktivitas Militer di Rafah
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.