Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Puan Nilai Aksi Kekerasan KKB di Papua Sudah Keterlaluan

Bagikan
12 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Instagram / puanmaharaniri
Puan menekankan perlunya pemerintah untuk melibatkan pemimpin adat, tokoh agama, akademisi, dan perwakilan masyarakat sipil sebagai perantara perdamaian dan untuk memfasilitasi komunikasi.
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa aksi kekerasan dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang terus menargetkan beragam kelompok, termasuk masyarakat sipil, tidak seharusnya dianggap biasa.

"Kekerasan yang terus berlangsung di Papua tidak bisa kita anggap sebagai hal yang biasa. Mari hentikan kekerasan di Papua," jelas Puan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Puan mengungkapkan hal ini menjawab serangan KKB yang menyebabkan 11 orang sipil kehilangan nyawa. Kesebelas korban tersebut adalah para penambang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada periode 5-8 April 2025.

"Serangan terhadap penambang emas merupakan satu contoh nyata akan betapa rentannya masyarakat terhadap kekerasan yang berulang dan sistematis," ujarnya.

Dia berpendapat bahwa kekerasan bersenjata di Papua yang terus mengklaim nyawa, khususnya di kalangan sipil, bukan hanya sekedar angka dalam statistik, melainkan nyawa warga negara Indonesia yang seharusnya dilindungi oleh negara sepenuhnya.

"Ini bukan pertama kalinya dan sudah banyak warga sipil yang menjadi korban. Aparat keamanan bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan masyarakat, termasuk mereka yang bekerja untuk mencari nafkah di Papua," sambungnya.

Dia menuntut aparat keamanan untuk menyelidiki secara menyeluruh insiden serangan KKB di Yahukimo sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat sipil di Papua.

Puan juga menekankan perlunya pemerintah untuk melibatkan pemimpin adat, tokoh agama, akademisi, dan perwakilan masyarakat sipil sebagai perantara perdamaian dan untuk memfasilitasi komunikasi.

"Masalah Papua bukanlah soal separatisme belaka, melainkan soal keadilan dan kesenjangan di Bumi Cenderawasih," kata Ketua DPR RI.

Untuk itu, dia memandang pendekatan militeristik masih belum optimal dalam menyelesaikan akar persoalan di Papua.

"Langkah baru harus dilakukan, terutama upaya yang mengedepankan dialog, menjamin kesejahteraan, dan memperkuat kehadiran negara secara adil dan manusiawi," tuturnya.

Puan lantas menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional untuk mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM.

Oleh sebab itu, dia menekankan DPR RI akan terus memastikan kebijakan negara berpihak pada pembangunan Papua dan masyarakat di sana.

"DPR akan terus mengawal demi memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua," kata Puan.
Baca Juga
• Gantikan Luhut, Erick Thohir siap menuntaskan misi Jokowi
• Tak Ada Singgung Reshuffle, Zulhas Sebut Pertemuan Ketum KIM Hanya Bahas Kinerja Kabinet
• Airlangga Hartanto Tunggu Keputusan Penuh Prabowo soal Nasib PKS di Kabinet Indonesia Maju
• SYL Akui Beri Aliran Dana Rp1,3 Miliar Ke Firli Bahuri
• Nama 'Jakarta Baru' sebagai Nama Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Alasan Ridwan Kamil
#Puan #Nilai #Aksi #Kekerasan #KKB #Papua #pemerintah #prabowo
BERITA LAINNYA
Bisnis Tingkatkan Dedikasi, OJK Gelar Digital Financial Literacy di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Kesehatan Marak Dokter PPDS Cabul, Kemenkes Janji Benahi Sistem Pendidikan Kedokteran dengan Standar Dunia
Kesehatan Bahaya! Ini 3 Dampak Buruk Bermain HP Hingga Larut Malam, Bisa Tingkatkan Stress
Hukum & Kriminal Tahan Ijazah Pekerja, PKB Dorong Kemenaker Cabut Izin Usaha UD Sentosa Seal
Luar Negeri Genosida di Gaza Lebih Parah dari Kasus Penembakan Trump
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.