Jika semuanya disatukan dalam satu forum dan langsung mengambil keputusan, dikhawatirkan menjadi arena debat kusir. Sehingga rapat yang digelar menjadi tidak efektif.
Ketua Komisi V DPR dari Partai PDI Perjuangan, Lasarus mengungkapkan bahwa Komisi V DPR tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan para demonstran pengemudi ojek online di depan Gedung DPR, Jakarta, pada siang hari Selasa, 20 Mei 2025.
"Saya sudah memberitahukan, sudah menyampaikan terkait demonstrasi ojol. Secara personal, kami telah mengundang semua anggota. Mereka juga telah menerima undangan tersebut. Saya pikir jika akan ada penerimaan para pengemudi ojol, sebaiknya dilaksanakan pada hari Senin," ungkap Lasarus saat berada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 20 Mei 2025.
Dalam pertemuan yang dijadwalkan pada hari Senin, 26 Mei 2025, menurut anggota yang berasal dari Megawati ini, Komisi V DPR mengundang kedua jenis pengemudi ojol, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengikuti rapat yang direncanakan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Undangan ini tidak dilakukan bersamaan dengan pihak pemerintah dan aplikasi.
Da menilai, jika semuanya disatukan dalam satu forum dan langsung mengambil keputusan, dikhawatirkan menjadi arena debat kusir. Sehingga rapat yang digelar menjadi tidak efektif.
"Kita panggil ojol dulu, selanjutnya kita panggil operator. Kemudian, kita panggil pemerintah secara terpisah. Karena kalau nanti kami terima ojol, digabung dengan pemerintah, gabung lagi dengan aplikator misalnya, saya takutnya jadi arena debat kusir ya. Jadinya semakin sulit," ungkapnya.
Untuk itu, Lazarus mempersilakan kalangan pengemudi ojol untuk mengemukakan aspirasinya lewat unjuk rasa. Pada dasarnya, kebebasan berpendapat sudah diatur dalam undang-undang (UU). "Jadi, pesan kami kepada teman-teman ojol yang hari ini melaksanakan demo, kami berharap dilaksanakan dengan tertib dan damai, ya," ujar Lasarus.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyatakan, unjuk rasa bertajuk 'Aksi 205' ini, diikuti 25.000 pengemudi transportasi online, baik roda dua maupun roda empat. Mereka berasal dari Jabodetabek, Jawa, dan sebagian Sumatra.
“Diperkirakan lebih dari 25 ribu pengemudi ojol dari berbagai daerah di Jawa, sebagian Sumatra dan Jabodetabek akan hadir. Mereka telah datang secara bergelombang ke Jakarta dan berkumpul di sejumlah titik basecamp komunitas ojol di lima wilayah kota,” ujar Igun, Senin (19/5/2025).
Dia menjelaskan, demo dilakukan secara strategis di lima titik wilayah Kota Jakarta, yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR, serta seluruh titik yang berkaitan dengan perusahaan aplikasi.
Aksi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, kata Igun, tak akan berhenti sebelum tuntutan mereka didengar dan ditindaklanjuti. Selain turun ke jalan, para pengemudi transportasi online itu, mematikan aplikasi secara massal (offbid) selama 24 jam, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.
“Kalau masih ada yang nekat nyalakan orderan, berarti mereka siap tanggung risikonya. Itu artinya mereka sengaja memprovokasi kami yang sedang mematikan aplikasi dan ikut unjuk rasa nanti,” jelas Igun.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.