Airlangga menyatakan bahwa ketiga tim tugas tersebut juga akan bekerja sama dalam meningkatkan kondisi investasi serta mempercepat pengaturan perizinan usaha.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan untuk pembentukan tiga tim tugas khusus yang akan membahas tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presidan Amerika Serikat Donald Trump. Pembentukkan ini bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi hasil negosiasi tarif perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dapat berjalan dengan efisien.
Tim tugas pertama yang telah disetujui oleh Presiden Prabowo adalah Tim Tugas Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi. Tim ini memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan diskusi terkait investasi.
“Tim tugas kedua yang siap adalah yang berfokus pada peningkatan peluang kerja dan pengurangan pemutusan hubungan kerja. Tim tugas ketiga berkenaan dengan pencabutan regulasi kebijakan. Tentu saja, terdapat tim lain yang berwenang untuk meningkatkan iklim investasi serta mempercepat proses perizinan usaha,” ungkap Menteri Koordinator bidang Ekonomi Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada hari Senin (28/4/2025).
Airlangga menyatakan bahwa ketiga tim tugas tersebut juga akan bekerja sama dalam meningkatkan kondisi investasi serta mempercepat pengaturan perizinan usaha. Mereka akan fokus pada upaya melobi serta memastikan kelancaran jalur perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Satgas-satgas ini akan mempercepat langkah Indonesia dalam mengamankan peluang dari serangkaian negosiasi yang telah dilakukan Indonesia dengan Amerika Serikat maupun negara mitra lainnya," ujarnya.
Airlangga didapuk sebagai ketua delegasi yang bertugas melakukan negosiasi tarif impor baru oleh Amerika Serikat atau populer disebut tarif Trump. Menteri Keuangan Sri Mulyani masuk dalam tim negosiasi tersebut.
Airlangga menyampaikan Presiden RI Prabowo Subianto menyambut baik respon Amerika Serikat terhadap proposal komprehensif yang diajukan Indonesia. Proposal tersebut tidak hanya mencakup aspek tarif perdagangan, namun juga non-tarif dan langkah konkret Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan secara adil dan setara.
Airlangga menekankan Indonesia menuntut ada kesetaraan perlakuan tarif resiprokal atas komoditas utama Indonesia di pasar Amerika Serikat. Tekanan itu dilakukan agar Indonesia memiliki equal level playing field dengan negara lain.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.