Olly Dondokambey Bendum PDIP Diperiksa Polda Sulut terkait Korupsi Dana Hibah Gereja Rp8,9 Miliar

Bagikan

Foto: Antara/HO-POLDA Sulut

Ia juga menyatakan bahwa keterangan yang diberikan kepada Polda berkaitan dengan berita acara pemeriksaan terhadap lima tersangka yang sebelumnya telah ditahan oleh pihak Polda.

Kepolisian Daerah Sulawesi Utara sedang menyelidiki mantan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi terkait dana hibah untuk Gereja Masehi Injili di Minahasa.

Olly Dondokambey tiba di Mapolda Sulut pada hari Senin sekitar pukul 10.34 Wita, didampingi oleh asistennya, Victor Rarung, dan segera menuju ruangan pemeriksaan unit 2 dari subdit siber untuk memberikan keterangan sebagai saksi selama empat jam.

Olly Dondokambey diperiksa dalam perannya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan dana hibah GMIM, yang diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar sekitar Rp8,9 miliar.

Hibah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diduga merugikan negara itu terjadi antara tahun 2020 hingga 2023, saat dia menjabat sebagai Gubernur Sulut.

Olly Dondokambey keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 15.00 Wita, dan segera memberikan tanggapan terhadap sejumlah pertanyaan dari wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi.

"Saya datang ke Polda untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang dilakukan oleh pemerintah, sebagai pemberi hibah kepada organisasi massa dan organisasi keagamaan," jelas Olly Dondokambey, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PDIP.

Ia juga menyatakan bahwa keterangan yang diberikan kepada Polda berkaitan dengan berita acara pemeriksaan terhadap lima tersangka yang sebelumnya telah ditahan oleh pihak Polda.

"Saya sudah memberikan klarifikasi terhadap kebijakan pemerintah provinsi yang memberikan dana hibah kepada GMIM, kami menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD), apakah benar kami memberikannya, dan saya benarkan penggunaannya ada di GMIM," katanya.

Setelah menjawab pertanyaan, Olly langsung beranjak menuju ke mobilnya yang terparkir di sebelah barat dan meninggalkan Mapolda Sulut

Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Sebelumnya, Polda Sulut telah menetapkan dan menahan lima tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Sulut ke GMIM selang tahun 2020, 2021, 2022 dan 2023.

Kelima tersangka yang ditetapkan masing-masing pertama AGK selaku Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2018-2019, Asisten Administrasi Umum Sulut 2020-2022 dan Plt Sekda Sulut November 2021 sampai Agustus 2022.

Kedua saudara JK selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tahun 2020, ketiga saudara FK kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut Juni 2021 sampai sekarang, keempat saudara SK selaku Sekda Provinsi Sulut 2022 sampai sekarang, sekarang dan kelima adalah saudara HA selaku Ketua BPMS sejak tahun 2020 sampai sekarang, kata Kapolda Sulut, Irjen Pol. Roycke Langie.

Kapolda Roycke Langie mengatakan, bahwa kelima tersangka dijerat dengan pasal 2, 3, UU nomor 31 tahun 1999 Jo UU 20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi Jo pasal 55 ayat 1 KUHP.

Dia mengatakan, sesuai dengan hasil audit lembaga resmi milik pemerintah, akibat perbuatan yang dilakukan para tersangka, negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp8,9 miliar.

Langie juga mengatakan, sebelum menetapkan tersangka, tim penyidik yang dipimpin langsung Direskrimsus Polda Sulut, FX Winardi Prabowo, telah mengumpulkan bukti melalui alur gelar perkara, dan itu telah memenuhi syarat

#OllyDondokambey #Bendum #PDIP #polda #Sulut #Korupsi #DanaHibah #Gereja

26 Mei 2025

PCO Sebut Pengamanan TNI ke Jaksa Bisa Cegah Kasus Anarkis

29 April 2025

Dirut RBT Terdakwa Kasus Korupsi Timah Meninggal di RSUD Cibinong

22 April 2025

Pengembangan Kasus Dugaan Suap CPO, Kejagung Tetapkan Tiga Tersangka Baru

19 April 2025

Dokter PPDS di UI Ditetapkan Tersangka Kasus Pornografi

28 April 2025

Istri Zarof Ricar Sebut tak Tahu Asal Duit Rp1,2 T di Brankas Rumah

21 April 2025

Terlibat Kasus Korupsi Timah Eks Dirjen ESDM Dituntut 8 Tahun Penjara