Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Dampak Ekonomi Lesu, Jumlah Orang Berkurban pada 2025 Lebih Rendah dari Pandemi Covid-19

Bagikan
28 Mei 2025 | Author : Redaksi
Foto: Antara/Nirkomala???????
Estimasi jumlah pekurban pada 2025 ini yang sebesar 1,92 juta pekurban, lebih rendah dibanding saat pandemi yang berkisar 2,11 juta pekurban pada 2021 dan 2,17 juta pekurban pada 2022.
Lembaga Riset Institute for Demographic and Affluance Studies (IDEAS) melakukan penelitian mengenai prospek ekonomi dari kurban pada tahun 2025. Hasil simulasi IDEAS menunjukkan akan ada penurunan dalam perkiraan jumlah orang yang melakukan kurban tahun ini dibandingkan dengan tahun 2024.

"Pada tahun 2024, diperkirakan terdapat sekitar 2,16 juta orang yang melakukan kurban, sedangkan untuk tahun 2025, jumlah yang diperkirakan sekitar 1,92 juta pekurban. Ini berarti ada penurunan yang diprediksi sebesar 233 ribu pekurban dalam setahun terakhir," ujar Tira Mutiara, seorang peneliti di IDEAS, dalam pernyataan tertulisnya pada hari Selasa (27/05/2025).

Tira menjelaskan bahwa dari 1,92 juta rumah tangga muslim dengan daya beli tinggi yang diharapkan menjadi pekurban pada tahun 2025, kebutuhan terbesar untuk hewan kurban berasal dari 'doka' (domba-kambing) sekitar 1,1 juta ekor, sementara untuk sapi diperkirakan mencapai sekitar 503 ribu ekor.

"Selain itu, kami juga memproyeksikan potensi nilai ekonomi kurban Indonesia pada 2025 sebesar Rp27,1 triliun. Proyeksi ini turun dari proyeksi 2024 yang diestimasikan mencapai Rp 28,3 triliun," ujar Tira.

Jika ditarik lebih jauh ke belakang, estimasi jumlah pekurban pada 2025 ini yang sebesar 1,92 juta pekurban, lebih rendah dibanding saat pandemi yang berkisar 2,11 juta pekurban pada 2021 dan 2,17 juta pekurban pada 2022.

Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan masyarakat di kelas menengah bahkan kelas atas yang berpotensi menjadi pekurban di tahun ini. Kondisi ini diperparah dengan kurang memadainya kebijakan dari negara untuk menjaga kelas menengah dan atas tersebut.

"Inilah yang membedakan masa sulit tahun ini dengan masa pandemi," ungkap Tira.

Walaupun krisis di saat pandemi skalanya jauh lebih besar dari tahun ini, saat itu penurunan aktivitas ekonomi terjadi merata secara global. Namun kejatuhan kelas menengah saat itu banyak tertolong oleh tetap terjaganya sektor keuangan, stimulus ekonomi yang masif dan kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan, pemulihan ekonomi yang memberi manfaat jauh lebih besar kepada kelas atas dan menengah sehingga mereka bisa bertahan.

"Sedangkan krisis saat ini banyak didorong oleh kejatuhan sektor industri manufaktur yang padat karya, yang menyebabkan terjadinya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masif sepanjang 2024 hingga Mei 2025. dan tingginya pengangguran di Indonesia yang terjadi berkontribusi besar menjadi faktor utama penurunan pekurban tahun 2025," ucap Tira.

Tira menjabarkan pada 2024 terjadi setidaknya 77.965 orang yang di-PHK. 'Penyumbang' PHK terbesar adalah Jakarta sebanyak 17.085 orang di PHK, Jawa Tengah 13.130 orang, Banten 13.042 orang, dan Jawa Barat 10.661 orang.

Sedangkan, sejak Januari hingga 20 Mei 2025, terdapat 26.455 orang yang di-PHK, yang juga melanda kota-kota besar yang selama ini menjadi daerah yang surplus daging kurban atau daerah basis pekurban terbanyak.

Di samping itu, sentimen negatif terhadap kondisi ekonomi nasional diiringi dengan melambatnya investasi dan kewaspadaan terhadap ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan China mendorong banyak kelas menengah awal menahan konsumsi di luar kebutuhan pokok rumah tangga.

“Kondisi seperti ini sebetulnya sudah terasa sejak denyut perputaran ekonomi mudik menurun secara drastis, yang menyebabkan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun 2025 hanya tumbuh 4,87 persen,” beber Tira.

Meskipun terdapat penurunan potensi ekonomi kurban dalam beberapa tahun terakhir, ibadah kurban tetap menyimpan potensi besar sebagai pemicu kebangkitan sektor peternakan nasional.

Dalam misi utama Asta Cita Prabowo, peternakan memiliki peran strategis karena tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat pedesaan dan penggerak ekonomi lokal.

Oleh karena itu, momen qurban perlu dimanfaatkan secara optimal dengan memperkuat ekosistem peternakan, agar sektor ini mampu tumbuh berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi rakyat,
Baca Juga
• DPR bakal Panggil Semua Aplikator Ojol, Gojek Ingin Potongan Komisi Tetap 20 Persen,
• BAM DPR Ingatkan Pemerintah, Cabut Moratorium PMI Bukan Perihal Tekanan Ekonomi
• BBM Langka Di Wilayah Bengkulu, Harga Tembus Rp30 Ribu/Liter
• Harga Cabai Rawit Tak Kunjung Turun, Bapanas: Harga Pangan Terkendali
• CBA Desak KPK Periksa Direksi Pupuk Indonesia Imbas Kebocoran Subsidi Rp2,83 Triliun
#PHK #Jumlah #Berkurban #2025 #Covid19 #pemerintah
BERITA LAINNYA
Infotainment Surya Insomnia Sempat Insecure, Gaji Lebih Kecil dari Sang Istri
Politik Anies Baswedan Gandeng Cak Imin, Partai Demokrat Ungkap Ini
Gadget Bisa Dari Google, Begini Cara Investasi Saham AS Lewat Aplikasi Lokal
Pemerintahan Prioritas Sekolah Rakyat, Kemensos: Hanya dari Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem
Bisnis Pemerintah Akan Siapkan Program Sejuta Diskon Selama Liburan Sekolah
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.