Dengan tawaran tersebut, Worldcoin menjadi sangat terkenal. Namun, apa sebenarnya konsep yang mendasari proyek ini? Dan siapa yang berada di belakang pendirian Worldcoin?
Aplikasi Worldcoin kini menjadi pusat perhatian yang signifikan di Indonesia. Banyak di antara Anda mungkin mengetahui tentang aplikasi ini bukan melalui berita teknologi, tetapi lewat informasi yang beredar dari mulut ke mulut, di mana hanya dengan memindai mata, Anda dapat menerima uang mulai dari Rp300.000 hingga Rp800.000.
Dengan tawaran tersebut, Worldcoin menjadi sangat terkenal. Namun, apa sebenarnya konsep yang mendasari proyek ini? Dan siapa yang berada di belakang pendirian Worldcoin?
Memahami Seputar World Coin dan Misinya
Worldcoin merupakan proyek cryptocurrency internasional yang berusaha menyatukan dua ide besar, yaitu identitas digital yang universal dan distribusi kekayaan yang didasarkan pada teknologi blockchain.
Di balik kesederhanaan iming-iming insentif uang tunai, proyek Worldcoin ini memuat agenda yang jauh lebih besar dan kompleks, yang bahkan membuat beberapa negara mulai waspada, termasuk Indonesia.
Melalui teknologi berbasis blockchain, Worldcoin bertujuan memberikan World ID, yaitu identitas digital global yang diklaim unik untuk setiap manusia di dunia.
Proses verifikasinya dilakukan melalui pemindaian biometrik iris mata menggunakan alat khusus bernama Orb.
Di Indonesia, proses verifikasi ini menawarkan imbalan uang tunai yang cukup besar bagi sebagian kalangan.
Namun, karena menyangkut data pribadi sensitif, terutama data biometrik, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akhirnya memutuskan untuk memblokir aplikasi Worldcoin ini sementara waktu, sambil meninjau implikasinya secara lebih menyeluruh.
Siapa Pendiri Worldcoin?
Ada tiga sosok utama yang menjadi pendiri Worldcoin, yaitu Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern.
Mereka bukan hanya pemodal biasa, tetapi tokoh teknologi global dengan latar belakang dan agenda yang tidak bisa dianggap remeh.
Berikut adalah penjelasan masing-masing pendiri Worldcoin:
1. Sam Altman
Nama Sam Altman mungkin sudah sering Anda dengar, terutama jika mengikuti perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Ia adalah CEO dari OpenAI, perusahaan teknologi yang menciptakan ChatGPT, AI yang kini dipakai di berbagai sektor dunia.
Sebelum dikenal luas melalui OpenAI, Sam Altman adalah presiden Y Combinator, inkubator startup Silicon Valley yang menjadi rumah bagi raksasa teknologi, seperti Airbnb, Stripe, dan Dropbox.
Ia selalu dikenal sebagai sosok dengan visi besar tentang masa depan teknologi.
Dalam Worldcoin, Sam Altman membawa satu pemikiran kunci, yaitu di era AI dan identitas palsu yang makin sulit dibedakan, manusia harus punya cara untuk membuktikan, bahwa mereka adalah manusia.
Dari sanalah muncul ide untuk membuat sistem verifikasi identitas global yang tidak bisa direkayasa dengan teknologi pemindaian iris.
Bagi Altman, Worldcoin bukan sekadar proyek kripto, melainkan bagian dari infrastruktur masa depan.
Sebuah sistem dasar yang memungkinkan manusia tetap punya “identitas otentik” di tengah dunia digital yang semakin tidak jelas batasnya.
2. Alex Blania
Kalau Altman membawa visi, maka Alex Blania, adalah orang yang membangun sistem teknisnya.
Ia adalah co-founder dan CEO dari Tools for Humanity, perusahaan teknologi yang berada di balik pengembangan Worldcoin.
Alex Blania berasal dari latar belakang akademik yang kuat di bidang fisika dan teknologi, dengan fokus pada privasi digital dan sistem enkripsi.
Sebagai pendiri Worldcoin, Alex Blania tidak hanya mendesain bagaimana Orb bekerja, tetapi juga bagaimana World ID dapat dibuat aman, terenkripsi, dan tidak mudah disalahgunakan.
Dalam berbagai forum internasional, Blania adalah sosok yang kerap menjelaskan sisi teknis dan etis dari Worldcoin.
Ia berusaha meyakinkan dunia, bahwa data biometrik yang dikumpulkan tidak disimpan dalam bentuk gambar iris, melainkan dalam format hash terenkripsi yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk aslinya.
Namun tetap saja, banyak ahli keamanan dan aktivis privasi menyatakan kekhawatiran, terutama karena sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya memahami risiko menyetor data biometrik ke sistem global.
3. Max Novendstern
Nama Max Novendstern mungkin belum sepopuler Altman atau Blania, namun perannya dalam awal proyek Worldcoin terbilang sangat krusial.
Max Novendstern, adalah salah satu arsitek dari strategi ekonomi Worldcoin, terutama soal bagaimana koin ini bisa dibagikan ke masyarakat global, termasuk yang tidak punya akses ke layanan keuangan formal.
Sebelum bergabung di proyek ini, Novendstern memiliki karier di dunia investasi. Ia sempat bekerja di Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia.
Di Worldcoin, Max Novendstern mendorong ide tentang distribusi ekonomi universal melalui kripto, sebuah gagasan ambisius di mana siapa pun di dunia, dari negara mana pun, bisa memiliki aset digital sebagai bentuk inklusi finansial.
Namun, sejak beberapa waktu lalu, Max Novendstern diketahui sudah tidak lagi terlibat aktif dalam pengembangan Worldcoin.
Di Balik Iming-Iming Uang, Ada Risiko yang Harus Anda Pahami
Anda mungkin berpikir, kalau hanya scan mata dan dapat uang, kenapa harus ribet?
Namun, Anda perlu tahu, bahwa data iris adalah salah satu bentuk data biometrik paling sensitif.
Jika bocor atau disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab, konsekuensinya bisa jauh lebih berbahaya dibandingkan kebocoran data biasa.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, pemerintah Indonesia saat ini masih meninjau lebih jauh mekanisme kerja Worldcoin, terutama terkait bagaimana data disimpan, digunakan, dan dilindungi.
Pemblokiran sementara Worldcoin, adalah bentuk kehati-hatian agar masyarakat Indonesia tidak terjebak dalam euforia teknologi tanpa perlindungan hukum yang jelas.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.