Selama lembaga terkait memberikan izin resmi, maka kehadiran aplikasi baru dalam layanan ojek daring dipersilakan sebagai bentuk persaingan sehat dalam ekosistem transportasi digital nasional.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa kemunculan aplikasi transportasi online baru seperti Zendo dan Nujek bukanlah masalah, karena ini merupakan bagian dari perkembangan pasar transportasi digital yang bersifat kompetitif dan terbuka.
"Silakan saja, ini merupakan pasar yang terbuka," ujarnya saat ditemui di tengah acara pengumpulan berbagai penyedia layanan ojek online di Jakarta, pada hari Senin (20/5/2025).
Menhub memberikan pernyataan ini saat ditanya mengenai perhatian Kementerian Perhubungan terhadap kemunculan aplikasi baru seperti Zendo yang dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah dan Nujek atau Nusantara Ojek yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dia tidak banyak berkomentar pada isu tersebut karena menganggap hal itu sebagai usaha yang terbuka. Dia hanya menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan tidak memiliki kewenangan dalam memberikan izin untuk aplikasi digital, karena itu merupakan tanggung jawab kementerian lain yang berwenang di bidang teknologi informasi.
"Kan kewenangan untuk aplikasi digital bukan ada di Kementerian Perhubungan. Ada di lembaga lain, kalau memang lembaga lain berpandangan bahwa ada aplikasi lain yang mau masuk ke dalam pasar ya silahkan saja," ucapnya.
Menurut Dudy, selama lembaga terkait memberikan izin resmi, maka kehadiran aplikasi baru dalam layanan ojek daring dipersilakan sebagai bentuk persaingan sehat dalam ekosistem transportasi digital nasional.
"Itu tergantung dari pada lembaga yang memang berkaitan dengan perizinan ya, perizinan untuk aplikasi baru," tuturnya.
Sementara itu, terkait pengaturan komisi di tengah banyaknya aplikasi ojek online, Menhub menilai perlu adanya pembahasan menyeluruh yang melibatkan aplikator, mitra pengemudi, pelaku usaha, dan pihak-pihak lain yang menjadi bagian dari ekosistem tersebut.
Menhub menekankan ekosistem transportasi daring tidak boleh goyah karena menyangkut banyak aspek dan pihak, mulai dari pengguna, mitra, perusahaan, hingga pemerintah sebagai pembuat regulasi.
"Kita hitung benar-benar, karena jangan sampai ekosistem ini collapse. Karena ini sudah menyangkut banyak yang terlibat, bukan hanya satu atau dua orang, atau satu atau dua pihak, tapi juga banyak pihak. Jadi tadi saya sampaikan, ekosistem ini harus seimbang dan berkelanjutan. Itu yang kita harapkan," tuturnya.
Dudy pada Senin (19/5/2025) mengumpulkan sejumlah aplikator ojek online menyusul keluhan asosiasi terkait isu potongan tarif yang dinilai melebihi 20 persen dari ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Pertemuan itu dihadiri pelaku usaha transportasi digital seperti Grab, Maxim, Goto dan inDrive dengan harapan dapat membahas isu-isu aktual yang tengah berkembang di masyarakat dan menjadi perhatian publik, termasuk soal potongan biaya dari aplikator
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.